Pelatihan Membaca Nyaring

Ketua TBM Insani Viola Marsha, Sebut Pelatihan Membaca Nyaring Meningkatkan Literasi Anak

Hari Ke-2 Peserta Pelatihan Membaca Nyaring di Sungai Keranji (Foto: istimewa)

ILINE KUANSING - Hari kedua kegiatan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Insani Sungai Keranji Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi, menggelar pelatihan membaca nyaring (read aloud) mengusung tema AKSARA (Aksi: Kolaborasi Sadar Digital) dalam tajuk Gebrakan Jiwa Insani, bertempat di Balai Desa Sungai Keranji. (Minggu, 13/10/2024).

Pelatihan membaca nyaring (read aloud) ini, diikuti oleh 50 orang peserta, turut hadir juga Kepada Desa Sungai Keranji H. Tasimin Sutrisno. Pada sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur karena TBM Insani mendapatkan perhatian pemerintah untuk komunitas literasi dari Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra.

"Alhamdulillah TBM kita, mulai mendapatkan perhatian dari pemerintah, sampai diundang ke Jakarta untuk pengembangan TBM Insani. Kami selaku pemerintah desa inginnya juga sama, TBM Insani dapat berkembang, dan kami dari desa berusaha mengupayakan itu semua, memang kendalanya karena belum kita alokasikan dana untuk itu", sebutnya.

Selain itu ketua TBM Insani, Viola Marsha pada sambutannya mengungkapkan rasa bangga kepada teman-teman pengurus TBM Insani yang sudah bekerja keras menyukseskan agenda dari Balai Bahasa Provinsi Riau (BBPR) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra ini.

"Dari ratusan calon penerima bantuan pemerintah komunitas lietrasi se-Indonesia. TBM Insani satu-satunya TBM di Kabupaten Kuantan Singingi yang mendapatkan program ini, sehingga dapat melaksanakan pelatihan membaca nyaring (read aloud) hari ini", sampainya dengan bangga. 

"Fokus kegiatan ini memberdayakan masyarakat, agar memiliki bekal untuk meningkatkan kemampuan literasi anak dengan cara membaca nyaring (read aloud)", imbuhnya lagi. 

"Ini merupakan salah satu cara yang baik untuk merangsang anak-anak dalam mendengar, mencerna,  bertutur, dan berimajinasi. Kita paham, kemampuan literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan baca dan tulis saja, tapi juga lewat membaca nyaring", tambahnya. 

Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam membaca nyaring (read aloud), sehingga dapat mempraktikkan pada anak-anak di rumah, atau anak didik di sekolah. 

Hal ini senada, yang disampaikan oleh dr. Merna Noviarni sebagai narasumber kegiatan. Pada penyampaiannya, ia menjelaskan terkait read aloud kepada anak-anak, dan kiat-kiat dalam memilih buku bacaan.

"Lewat kegiatan membaca nyaring masyarakat memiliki kekuatan komunikasi yang kuat dengan anak, sehingga anak mencintai buku, cinta membaca, dan memperoleh informasi serta pemahaman dengan cara yang menyenangkan, serta tidak merasa digurui", jelasnya. 

dr. Merna Noviarni, yang juga owner Klinik Mecca Medical Center (MMC), mengatakan sumber pengetahuan anak kecil dari telinga (mendengar). 

"Tujuan membaca nyaring bukan hanya anak bisa membaca, tetapi juga anak cinta membaca, karena lima tahun pertama pada anak merupakan masa emas", tutup dr. Merna yang aktif menulis antologi ini. 

Di akhir sesi kegiatan, peserta pelatihan juga diajarkan menggunakan perangkat digital sebagai alat mencari bahan bacaan, membuat konten, serta mengupload video saat praktik membaca nyaring di media sosial peserta.(***)